Di Rumah Po Han siang itu, layar pemutaran boleh saja padam, tetapi api ingatan, empati, dan kesadaran sejarah justru menyala lebih terang di hati setiap orang yang hadir.
Di Rumah Po Han siang itu, layar pemutaran boleh saja padam, tetapi api ingatan, empati, dan kesadaran sejarah justru menyala lebih terang di hati setiap orang yang hadir.
Kisah haru Musa dan pemenang umroh gratis di Jalan Sehat Muhammadiyah Semarang 2025. Bukti nyata keajaiban doa di Milad ke-113 Muhammadiyah.
Pencapaian gemilang ini bukan sekadar seremonial belaka, melainkan bukti nyata dari komitmen kuat Kantah Kota Semarang dalam menegakkan hukum agraria.
Langkah ini dinilai sebagai terobosan strategis berbasis inovasi teknologi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk mengendalikan populasi nyamuk penular virus dengue.
Suasana di kawasan masjid terasa lapang—bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara makna. Di tempat ini, Semarang seakan bercerita tentang dirinya sendiri.
Kebijakan strategis ini diambil untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat yang memerlukan layanan pertanahan di hari libur.
Acara ini juga akan diisi dengan Deklarasi UMKM Halal dan aksi galang dana kemanusiaan melalui Lazismu untuk korban bencana di Sumatera.
Di kota ini, perbedaan tidak pernah berisik. Ia bekerja dalam sunyi, seperti detak jantung yang memastikan seluruh tubuh tetap hidup.
Ketika Pecinan lebih sering disebut sebagai wajah kota lama, Kampung Melayu justru menyimpan cerita tentang pelaut dan pedagang dari Arab, Melayu, hingga Asia Selatan (Yaman, Gujarat, India, dan Pakistan) yang sejak ratusan tahun lalu membangun hidup di tepian sungai.
Diantara kehidupan yang berjalan ada tangan yang sudah masuk usia renta Bu Yani bergerak untuk membuka wajan besar, melipat daun pisang, lalu menyendok nasi dengan sabar.
